Berita
UIN SATU TULUNGAGUNG

Kuliah Umum di Luar Kampus, Kajian Islam Nusantara #Benchmarking S2 PAI

Hotel D’Urban AL Ashri Yogyakarta-Pascasarjana UIN SATU Tulungagung, 20 Mei 2024. Pukul 19.00 WIB di Hall Hotel D'Urban Yogyakarta, acara kuliah luar kampus dibuka oleh Kaprodi S2-PAI Dr. Zaini Fasya. Setelah ceremony pembukaan langsung dilanjutkan dengan kuliah umum dengan narasumber Dr. Drs. Muslich, Ks., M.Ag, dari Universitas Islam Indonesia, seniordalam bidang kajian Islam Nusantara. Mengambil tema “Tradisi Keraton Yogyakarta dalam Perspektif Islam, Sosial dan Budaya Indonesia”, Dosen yang pernah menjadi salah satu perumus UU DIY ini memaparkan prolognya;

“…pijakan awal karir dalam Islam Nusantara saya bukukan dengan judul “Moral Islam dalam serat Piwulang Pakubuwono IV Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat"…dengan karya ini saya ditunjuk sebagai penasehat keraton Surakarta…”.

Menurutnya, melakukan kajian, haruslah yang orang lain sudah tentu melihatnya. Pergumulan dengan penggiat ketoprak, ludruk, wayah, tokoh wayang dan symbol angka, telah menghasilkan karya lebih 30 judul buku bernuansa budaya dan tradisi lokal. Yang akan terbit tentang “Syekh Maulana Abdul Majid sang penakluk cadas budaya Lombok”.

Sebagai motivasi jatidiri bangsa beliau juga memberikan kesan..”…kita itu dilahirkan dari trah pinunjul. Jika punya kemauan tinggi pasti tercapai, budayawan muslim, dosen, advokat, dalang, semuanya itu sangatlah unik…”. Beliau sendiri mengakui jika motivasi mengkaji budaya jawa karena banyaknya serat yang dikaji sarjana barat. Seperti serat centini, yang secara umum lahir pada Era Renaisans budaya jawa. Keberadaan tokoh sekaliber Ronggowarsito menjadi kajian yang tiada habisnya.

Dalam sesi penutup setelah tanya-jawab beliau menyampaikan pentingnya metodologi, teori, konsep, yang harus benar-benar dikuasai, rumpun sosial humaniora; filsafat ilmu, metodologi sosial juga sangat penting untuk dicermati. “…Keraton kasunan Surakarta dan Yogya dibuka secara luas melakukan riset, sangat dibuka, problem kita, perkembangan zaman, peninggalan budaya kurang diminati, maka perlu di trending kan… Silaturahmi mulai geser, ke WA, sosmed, metodologi berpikir kita digunakan untuk menjembatani budaya tradisional dengan kebaruan peradaban…” pungkasnya.

Pukul 21.30 WIB kuliah diakhiri dan Bersama mahasiswa Dr. Muslich bergambar dengan mahasiswa Pasca S2-PAI UIN SATU Tulungagung. (hib)

 

Kontributor: Salma S2-PAI, Gambar: Haidar-KPI