Pascasarjana IAIN Tulungagung News Room- Pagi ini,Kamis (21/01) Pascasarjana IAIN Tulungagung mengadakan simposium Peninjauan Visi Misi, Renstra dan Renop secara virtual melalui zoom cloud meeting. Kegiatan yang berlangsung mulai dari jam 08.00-12.00 WIB ini dibuka secara langsung oleh Abd. Aziz selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Akhyak selaku Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung. Adapun yang bertindak sebagai presenter dalam simposium ini adalah SyamsulUmam selaku Sekprodi S2 HKI dan Lailatuzz Zuhriyah selaku Sekprodi S2 PAI. Selanjutnya Pembahas dalam acara ini adalah Agus Eko Sujianto selaku Kaprodi S2 ES dan Susanto selaku Kaprodi S2 TBI. Peserta terdiri dari seluruh pengelola pasca dan tamu undangan yang terdiri dari mahasiswa, alumni serta stakeholder. Acara ini di moderator oleh Adi Wijayanto selaku Sekprodi S2 PGMI.
Dalam sambutannya, Abd.Aziz menyampaikan bahwa acara ini penting sekali, sangat diharapkan bisa berjalan secara maksimal, dan jangan hanya digunakan sebagai formalitas. Karena renop, renstra dan visi misi selalu ditanyakan ketika akreditasi. Dalam membahas ketiga hal tersebut, harus menyesuakan edaran dirjen serta visi misi dari kementerian agama. Serta harus menyesuaikan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sehingga nanti akan tergambarkan kurikulum serta capaian yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Abd.Aziz juga sedang merancang konsep pembelajaran yang lebih menggunakan case method. Dengan konsep tersebut akan memberikan peluang kepada mahasiswa dan dosen untuk berintegrasi melakukan penelitian Bersama.
Menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh Abd. Aziz, Asrop Syafii selaku ketua LPM juga menambahkan bahwa Visi Misi , Renstra dan Renop Pascasarjana harus mengacu pada visi misi institut. Sebaiknya kita memposisikan visi misi untuk Universitas karena mengingat sebentar lagi IAIN Tulungagung agan menjadi UIN. Visi Misi kampus akan menjadi induk dari visi misi Lembaga yang berada di bawahnya.
Sementara itu,Akhyak menyampaikan bahwa peninjauan Visi, Misi, Renstra dan Renop ini sudah memenuhi kriteria yang mana terlah di hadiri oleh 4 unsur penting yang harus terlibat di dalamnya. Diantaranya adalah pimpinan, mahasiswa, alumni, dan stakeholder.
Tak lupa para stakeholder dan alumni juga diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi pemikirannya dalam upaya penyempurnaan visi, misi,tujuan, renstra dan renop di lingkungan Pascasarjana IAIN Tulungagung. Adapunbeberapa masukan-masukan penting dari stakeholder yang hadir diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Masukan dari Ahmad Mukhsin, Kemenag Tulungagung: diharapkan kerjasama dengan pasca tetap berlanjut dan Perlu fasilitas untuk menjalin kerjasama.
2. Nurul Huda Kabid Kemenag Jatim menyampaikan bahwa IAIN Tulungagung, SPPnya terjangkau, SDM sangat kompeten: menjadi UIN, serta didukung banyak professor.maka saya selalu mempromosikan Pascasarjana IAIN Tulungagung terutama dilingkungan kerja saya di kemenag Jatim
3. Syaikhul Munib Kemenag Kab Blitar: Harus ada Kedekatan mahasiswa, dosen dan pengelola, ketersediaan perpustakaan yang memadai, Kerjasama riil, kemudahan misalnya pembiayaan untuk para guru, serta Kerjasama seminar untuk mengembangkan kompetensi guru.
4. Suharni Diknas Tulungagung: sebaiknya ada English day, English massive (seperti di kota kediri)
5. Sukarji Ketua STAI Diponegoro Tulungagung mempunyai beberapa masukan, diantaranya: Pembelajaran berbasis inovasi, Pembelajaran inovasi berbasis penelitian, Pengabdian masyarakat, Pengembangan kajian sosial, ekonomi, Pendidikan dan budaya
6. Gus Samsul Umam Pengasuh Pondok Pesantren MIIA Tulungagung, memberikan masukan bahwa Kerjasama dengan ulama perlu ditingkatkan baik secara kuantitas dan kualitas. Perlu tetap di tekankan kepada seluruh insan IAIN TA tentang Kerjasama dengan ulama, karena besarnya IAIN TA tidak lepas dari peran para ulama.
7. Riduwan, Rektor Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk, menyampaikan terimakasih kepada pimpinan IAIN Tulungagug, karena banyak Dosen Tetap di kampusnya adalah Alumni Pascasarjana IAIN Tulungagung. Riduwan memberikan konstribusi perlunya upaya perkuliahan berbasis IT di era pandemic ini.
8. Mohammad Zaky widodo, Pengusaha Muda Alumni IAIN Tulungagung memberikan masukan pada symposium ini perlunya strategi baru dalam menyiapkan kemandirian Mahasiswa dan Alumni dan upaya membangun kecerdasan mahasiswa era Millenial. Zaky manambahkan perlunya forum forum cerdas yang bernuasa penguatan akademik dilingkungan Mahasiswa dan Alumni.
Simposium Nasional Peninjauan Visi misi, Renstra Renop Selesei jam 12.00 ditutup oleh Akhyak, Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung. Dalam momentum penutupan yang didampingi oleh Asrop Syafii, Ketua LPM IAIN Tulungagungtersebut, disepakatiperlu adanya tindak lanjut dariTim perumus untukmenyelaraskan masukan dari stakeholder dan mengintegrasikannya dengan visi,misi,renstra dan renop pascasarjana. Rencananya, rapat tindak lanjutakan dilaksanakan pada selasa, 26 januari 2021 pukul10-12 secara daring via zoom dengan mengundang seluruh pengelola Pascasarjana. Adapun tim penyelarasnya adalah Susanto (Kaprodi S2 TBI), Agus Eko Sujianto (Kaprodi S2 ES), SyamsulUmam (Sekprodi S2 HKI)dan Lailatuzz Zuhriyah (Sekprodi S2 PAI).
Di akhir acara, Akhyak, Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung berharap, ke depan Pascasarjana IAIN Tulungagung dapat memiliki Visi, Misi, Tujuan, Renstra dan Renop yang futuristik dan realistik untuk mewujudkan jati diri IAIN Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban. (Di)