Berita
UIN SATU TULUNGAGUNG

Pascasarjana Gelar Studium Generale Orientasi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2018/2019

Tulungagung – Dalam rangka pelaksanaan orientasi mahasiswa baru, Pascasarjana IAIN Tulungagung menyelenggarakan studium generale. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Lantai 5 Gedung Pascasarjana pada Selasa pagi (28/08/2018) dan diikuti oleh mahasiswa baru baik itu Program Magister (S-2) maupun Program Doktor (S-3).

Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung, Akhyak, dalam sambutannya melaporkan jumlah mahasiswa baru Pascasarjana tahun akademik 2018/2019. Disampaikannya bahwa jumlah mahasiswa baru Pascasarjana saat ini untuk Program Magister 268 orang sedangkan Program Doktor 62 mahasiswa.

Dalam Studium Generale tersebut hadir sebagai narasumber Noorhaidi Hasan yang merupakan pakar Pendidikan Islam dan saat ini sedang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin, dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan harapannya supaya program atau pembelajaran di Pascasarjana tidak lagi sama dengan yang di S-1. Artinya tidak banyak di kelas dan lebih banyak wadah kerja dan tugas mandiri. Posisi dosen bukan lagi pengajar tapi pembimbing keilmuan. Dan yang tidak kalah pentinga bahwa di Pascasarjana seharusnya mahasiswa diberikan kebebasan berfikir.

“Ada hal yang perlu disepakati tidak banyak di kelas, melainkan dikuatkan pada riset, baik review buku maupun riset lapangan,” kata Rektor.

Selain itu rektor menyoroti tentang mahasiswa yang mengikuti ujian skripsi dan tesis. Menurutnya seharusnya dalam ujian skripsi dan tesisi membawa buku, supaya jelas sumber kutipannya, bukannya mengutip dari hoax. Pada saat S-1 mahasiswa mungkin hanya menjadi konsumen ilmu, mereka tahu dari buku yang mereka baca dan sumber-sumber lainnya. Namun sebagai mahasiswa S-2 dan S-3 harus bisa menelurkan teori-teori dalam risetnya.

“Kelas-kelas sebaiknya jadi ruang baca dan diskusi, bukan ruang kuliah semata. Meskipun jadwalnya cuman 3 hari, tapi masuknya sebaiknya setiap hari. Ini untuk menciptakan ruang-ruang diskusi dan pengenalan teori-teori,” tambah Rektor.

Sementara itu, Noorhaidi Hasan selaku pemateri menyampaikan materi dengan tema “Meningkatkan Kapasitas Mahasiswa Pascasarjana dalam Pengembangan Academic Excellence dan Keilmuan Berbasis Inter dan Multidisiplin”. Dalam prolognya dia menyampaikan, bahwa dalam riset yang terpenting adalah bisa menawarkan jawaban dari sebuah persoalan. Apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana tawaran-tawaran solusinya. Tentu saja dalam hal ini kita harus berani keluar dari zona nyaman dan bisa memunculkan teori baru.

“Dalam riset kita harus kreatif dan original. Jangan hanya merubah sample atau pemindahan riset saja. Karena jika hanya memindahkan riset saja tentu tidak akan memberikan kontribusi apa-apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan,” tegas Noorhaidi Hasan. (humas)