Berita
UIN SATU TULUNGAGUNG

Studium General Pascasarjana: Mahasiswa Pasca Harus Bisa Lahirkan Tesis dan Teori Baru

Tulungagung - Pascasarjana IAIN Tulungagung bersamaan dengan hari pertama ujian pada hari Kamis (28/06/2018) juga menyelenggarakan Studium Generale sebagai bentuk penguatan beasiswa program 5000 doktor. Adapun peserta acara tersebut adalah para mahasiswa peserta beasiswa program 5000 doktor yang sudah menjalani studi sejak tahun lalu.

Menurut Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung, kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi kepada para peserta beasiswa untuk secepat mungkin menyelesaikan studinya. Karena jika mereka tidak bisa menyelesaikan studinya, maka harus melanjutkan studi dengan biaya sendiri.

Digelar di Aula Rektorat Lantai 3 kegiatan tersebut mengambil tema “Urgensi Penelitian Disertasi dalam Pengembangan Keilmuan”. Adapun salah satu narasumbernya adalah Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjend) Pendis Kemenag RI, Moh. Ishom Yusqi.

Dalam pemaparannya Moh. Ishom Yusqi menyampaikan, bahwa Pascasarjana bukanlah untuk memperpanjang masa studi atau status mahasiswa karena belum mendapatkan pekerjaan yang tepat, melainkan adalah untuk pengembangan ilmu.

“Kalau lulusan S-1 dari PTKIN itu orientasinya adalah bisa memberikan pencerahan keagamaan pada masyarakat awam dan menengah ke bawah. Memberikan pencerahan tentang tata cara ibadah dan hukum-hukum Islam seperti dengan memberi ceramah dan lainnya, tapi untuk S-2 apalagi S-3, harus lebih dari itu”, kata Moh. Ishom Yusqi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa mahasiswa Pascasarjana terutama S-3 harus bisa membangun tesis-tesis atau teori baru dalam pengembangan keilmuan. Metodologinya juga harus lebih matang baik itu dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Karena ternyata seringkali misalnya, metode-metode pembelajaran tidak muncul dari Fakultas Tarbiyah melainkan dari forum-forum pondok pesantren.

Maka dari itu, Sesditjen berharap kepada para mahasiswa Pascasarjana untuk tidak terjebak pada penelitian deduktif yang cenderung hanya melakukan justifikasi atau pembenaran teori yang telah ada. Tentu saja hal ini supaya dimunculkan teori-teori baru yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahun. (humas)