Tulungagung. Hari ini (11/07) sejumlah 41 Guru Madrasah Diniyah (Madin) di wilayah Provinsi Jawa Timur mengikuti ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) di Pascasarjana IAIN Tulungagung. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara IAIN Tulungagung dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka meningkatkan kualifikasi akademik S-2 Guru Madin di wilayah Provinsi Jawa Timur yang telah memiliki kualifikasi akademik Strata 1 (S-1). Ujian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan di internal PTKI dengan penguji yang berasal dari internal pula yang dilaksakan pada hari ini. Sedangkan ujian tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal 27-28 Juli di internal PTKI, namun pengujinya berasal dari Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Adapun mata ujian pada ujian tahap pertama meliputi ujian tulis yang terdiri dari mata ujian Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Tes Potensi Akademik (TPA), serta ujian lisan yang terdiri dari materi keislaman dan proposal tesis. Adapun muatan soal pada Mata Ujian Bahasa Arab lebih diarahkan kepada kitab kuning sebagai kekhasan dari program ini. Adapun dewan penguji ujian lisan dipilihkan dari para penguji yang berasal dari dosen Pascasarjana IAIN Tulungagung yang sangat berkompeten dalam bidangnya. Beliau adalah Prof. Dr. H. Ach. Patoni, M.Ag., Prof. Dr. H. Imam Fuadi, M.Ag., Dr. H. Abd. Aziz M.Pd.I., Dr. H. Nur Efendi, M.Ag., Dr. H. Kojin, M.A., dan Dr. Susanto, S.S., M.Pd.
Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung, Akhyak ditemui di sela-sela memantau pelaksanaan ujian pagi ini mengatakan bahwa beliau sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas hadirnya program ini. Menurutnya, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam adalah dengan meningkatkan kualitas para pendidiknya, terutama dalam hal ini adalah para Guru Madin, karena Guru Madin memiliki peran yang begitu urgen dalam membangun pondasi keagamaan dalam diri santri. Akhyak berharap dalam ujian tahap satu kali ini akan terseleksi para calon mahasiswa yang benar-benar memiliki kompetensi akademik yang baik. Dua puluh lima calon mahasiswa akan terseleksi pada tahap satu kali ini, imbuhnya.
Sementara itu, Nur Efendi selaku Wakil Direktur Pascasarjana menyampaikan bahwa ujian kali ini berjalan dengan sangat kondusif. Para peserta ujian mengikuti ujian dengan serius dan antusias. “Ujian dilaksanakan di dua lokal ujian yang masing-masing ruang terdiri dari dua puluhan peserta”, kata Nur Efendi. Pendaftar ujian rata-rata adalah berasal dari Pondok Pesantren dan Madarasah Diniyah di wilayah Mataraman, tentunya yang paling banyak adalah dari wilayah Tulungagung dan Trenggalek yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Kampus IAIN Tulungagung. Pascasarjana IAIN Tulungagung berupaya untuk menyelenggarakan ujian beasiswa Guru Madin dengan sebaik mungkin karena ini adalah kali pertama Pasacasarjana IAIN Tulungagung mendapatkan program ini dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, meski mungkin ada beberapa kekurangan dalam beberapa hal, namun ujian berjalan dengan lancar, tuturnya saat ditemui di sela-sela persiapan ujian lisan siang hari ini. “Ke depan, jika masih mendapatkan kesempatan & dipercaya untuk melaksanakan program ini, Pascasarjana IAIN Tulungagung akan berupaya untuk melakukan sosialisasi ke pesantren-pesantren agar peminat dari program ini lebih banyak lagi, imbuhnya.
Di sela-sela menghandle pelaksanaan kegiatan ujian pagi ini, Lailatuzz Zuhriyah selaku Sekretaris Prodi Magister Pendidikan Agama Islam yang sekaligus sebagai Sekretaris Pengelola Program Beasiswa ini mengatakan bahwa ia merasa beruntung sekali Pascasarjana IAIN Tulungagung mendapatkan kepercayaan untuk mengelola program ini, terutama Prodi Magister PAI yang nantinya akan menjadi pilihan prodi bagi para Guru Madin yang melanjutkan studinya di Pascasarjana IAIN Tulungagung. Tentunya, dengan semakin meningkatkatnya animo masyarakat terhadap prodi ini, maka Prodi Magister PAI juga akan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas prodi. Lebih jauh Lailatuzz mengatakan bahwa harapan besar Prodi Magister PAI adalah dapat mengantarkan para Guru Madin untuk menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu. Hal ini tentunya berkaitan dengan adanya kebijakan pemprov Jatim, bagi mahasiswa penerima beasiswa madin yang tidak dapat menyelesaikan masa studinya tepat waktu, maka wajib mengembalikan seluruh biaya studi selama empat semester sesuai dengan pernyataan kesanggupan penyelesaian studi tepat waktu yang akan dibuat oleh para calon mahasiswa ketika dinyatakan lulus seleksi sampai pada tahap dua, tambah sekertaris program beasiswa Madin ini. (LZ)