Pascasarjana Newsroom-Hari ini (09/01) seluruh pengelola Pascasarjana IAIN Tulungagung mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Teknologi Informasi yang dilaksanakan di lokal 5 gedung Pascasarjana IAIN Tulungagung. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD), M. Ridha Al-Qadri Sri Utomo, beserta seluruh staf PTIPD. Acara yang dibuka dan dipandu secara langsung oleh Direktur Pascasarjana (Akhyak) ini diadakan dalam rangka melakukan pembaruan pada sistem informasi Pascasarjana agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Hal ini merupakan bagian dari salah satu tekad dari Pascasarjana IAIN Tulungagung untuk senantiasa dinamis dan inovatif dari tahun ke tahun. Akhyak mengatakan bahwa saat ini Pascasarjana fokus melakukan pembenahan pada sistem informasi Pascasarjana yang selama ini terkesan kurang begitu update. “Pascasarjana harus segera beralih dari kerja-kerja manual menuju kerja yang berbasis teknologi yang membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan mahasiswa serta dosen dapat terlayani dengan baik dan cepat”, tuturnya.
Dalam kegiatan Bimtek kali ini, Ridha menyampaikan bahwa pada dasarnya website sebuah lembaga haruslah senantiasa dikelola dan dilakukan update dengan sebaik mungkin. Hal ini karena website merupakan media informasi bagi lembaga untuk menginformasikan dirinya kepada khalayak. Dalam sesi paparan materi, Zurip (Staf PTIPD) menyampaikan bahwa Pascasarjana IAIN Tulungagung bisa memiliki sistem informasi yang handal asalkan memiliki SDM yang khusus menangani sistem informasi Pasacasarjana. Selama ini, pengelolaan website dan SIAKAD kurang maksimal karena pengelola website juga sekaligus menangani administrasi Pascasarjana, tutur Nur Efendi selaku Wakil Direktur Pascasarjana.
Secara umum, pengelolaan teknologi informasi Pascasarjana sudah baik, namun beberapa kendala yang saat ini dihadapi terkait dengan pengelolaan SIAKAD adalah karena SIAKAD V.3 adalah aplikasi yang baru diterapkan di Pascasarjana. Sedangkan hadirnya SIAKAD bersamaan dengan perubahan kurikulum Pascasarjana dari Kurikulum lama menuju KKNI. Sehingga, perubahan tersebut membuat admin SIAKAD Prodi belum bisa secara langsung melakukan input data karena ada perubahan mata kuliah, jumlah SKS, dan pergeseran mata kuliah di beberapa semester, terang Lailatuzz selaku Sekprodi S2 PAI. “Namun, saat ini SIAKAD Pascasarjana telah siap, seluruh prodi telah menginput data SIAKAD karena sudah tidak ada kendala lagi dalam setting dan input data pada SIAKAD”, tambahnya.
Siti Khoirun Nisak mengatakan bahwa sebenarnya saat ini SIAKAD Pascasarjana sudah tidak ada kendala dalam pengoperasiannya. Kendala yang terjadi sebenarnya di luar sistem SIAKAD, yakni ketika dosen terlambat dalam menyerahkan nilai ke Prodi berakibat pada lambatnya input nilai di SIAKAD sehingga KHS tidak bisa diterbitkan tepat waktu. Tentu keterlambatan dosen dalam menyerahkan nilai ke prodi salah satunya adalah karena mahasiswa yang juga terlambat menyerahkan tugas akhir semester kepada dosen pengampu mata kuliahnya. Hal ini berakibat pada revisi nilai yang harus dilakukan pada sistem.
Saat ini, pelayanan surat-menyurat untuk mahasiswa sudah saatnya beralih ke model e-corner dengan sistem self access, di mana Pascasarjana menyediakan tempat yang di dalamnya tersedia komputer dan printer untuk mahasiswa melayani dirinya terkait dengan surat-surat akademik dan kemahasiswaan yang mereka butuhkan, kata Agus Zaenul Fitri selaku Kaprodi S2 PAI. Akhyak menambahkan bahwa selain e-corner, Pascasarjana juga membutuhkan e-locker untuk menyimpan file-file dosen Pascasarjana berkaitan dengan SK dan Surat Tugas. E-Locker ini akan sangat berguna bagi dosen ketika akan mengerjakan BKD dan juga kenaikan pangkat, tambahnya.
Selain terkait dengan pengelolaan website dan SIAKAD, tahun 2020 ini Pascasarjana juga sedang menyiapkan SPMB berbasis online. Terkait dengan aplikasi SPMB online Pascasarjana ini, Zurip mengatakan bahwa aplikasi sudah siap, namun untuk pengoperasiannya nanti, Zurip meminta kepada Pascasarjana agar terlebih dahulu benar-benar memastikan bahwa SIAKAD sudah ready. Hal ini karena SPMB online secara otomatis akan berkaitan dengan heregistrasi online, dan saat ini heregistrasi Pascasarjana sedang disiapkan untuk sistem host to host sebagaimana sistem heregistrasi pada S1. Melalui sistem ini, mahasiswa yang telah melakukan heregistrasi, akan secara otomatis datanya masuk dalam SIAKAD, sehingga admin SIAKAD Prodi tidak perlu lagi menginput data mahasiswa satu persatu lagi. Selain itu, host to host ini juga akan diterapkan untuk mahasiswa lama. Sehingga ketika mahasiswa belum melakukan heregistrasi, tidak akan dapat memprogram IRS pada SIAKAD sehingga namanya tidak akan muncul di absen perkuliahan dan otomatis dianggap cuti, tambah Zurip.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Zurip tersebut, Rizal Hafid selaku Staf Admin Pasca yang menangani heregistrasi mahasiswa menyampaikan bahwa selama ini kendala yang dialami admin Pascasarjana adalah ketika mahasiswa mau mendaftar ujian, namun tidak bisa melengkapi salah satu persyaratan yang utama yakni slip pembayaran SPP. Sementara, saat ini pengarsipan berkas heregistrasi tiap semester masih manual. Dengan hadirnya aplikasi host to host ini, ia berharap agar aplikasi ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan ini, tuturnya.
Sebelum kegiatan Bimtek berakhir, PTIPD juga mensosialisasikan aplikasi tracer study dan tracer pengguna alumni yang disampaikan oleh Irfan dan Izzul selaku Staf PTIPD IAIN Tulungagung. Kegiatan Bimtek diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah antara Kepala PTIPD beserta Staf dan seluruh pengelola Pascasarjana. (El-Zet)