Kamis, 8 Maret 2012 HMPS Tafsir-Hadits STAIN Tulungagung menyelenggarakan acara bedah buku “Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan” yang menghadirkan penulisnya, Dr. Aksin Wijaya. Hadir pula sebagai pembanding Dr. Ngainun Na’im, dari STAIN Tulungagung, dan M. Syafi’, M.Pd.I, dari LBM NU cabang Tulungagung. Acara yang dibuka oleh ketua STAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag, ini, selain diikuti oleh seluruh mahasiswa Ushuluddin STAIN tulungagung, juga diikuti oleh mahasiswa dari ISID Darussalam Gontor, STAIN Ponorogo, STAIN Kediri, dan para pemerhati pemikiran Islam dan penulis buku. Dalam sambutannya, ketua STAIN mengapresiasi positif acara bedah buku ini. Menurutnya mahasiswa perlu menggeluti pemikiran-pemikiran kontemporer agar tidak terjebak dalam kepicikan berpikir tentang agama.
Perbedaan yang selama ini oleh kaum puritan dianggap menyimpang, sebenarnya hanyalah menyamping, katanya yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin. Karenanya, tidak perlu dirisaukan melainkan perlu ditelaah dengan kritis. Jika tidak setuju dengan sebuah pemikiran, jangan marah apalagi anarkhis, melainkan melawannya dengan pemikiran, yang dalam pemaparan Dr. Ngainun Na’im, sebagai pembanding, diistilahkan dengan “kata dilawan dengan kata, buku dilawan dengan buku”. Pembanding lainnya, M. Syafi’, M.Pd.I, tidak setuju dengan pemikiran narasumber. Menurutnya, penulis buku telah terpengaruh dengan cara pemikiran para orientalis. Misalnya, ingin menafsirkan al-Qur’an dengan hermeneutika sebagaimana orang barat menafsirkan Bibel. Padahal, problematika yang ada dalam Bibel berbeda dengan yang ada dalam al-Qur’an. Pembanding mempertanyakan mengapa menggunakan cara berpikir orientalis yang sengaja ingin merusak Islam, bukan pemikiran para ulama yang shalih.