S2 PAI PASCASARJANA IAIN TULUNGAGUNG GANDENG S2 INTERDICIPLINARY ISLAMIC STUDIES (IIS) PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TINGKATKAN KEMITRAAN DALAM BIDANG TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Yogyakarta-Senin siang (29/7) Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) Pascasarjana IAIN Tulungagung berkunjung ke Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Maksud kunjungan tersebut adalah untuk melaksanakan kegiatan studi banding sekaligus penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara S2 PAI Pascasarjana IAIN Tulungagung dengan S2 Interdiciplinary Islamic Studies (IIS) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kunjungan studi banding tersebut diikuti oleh Kaprodi PAI (Agus Zaenul Fitri), empat puluh tujuh mahasiswa S2 PAI angkatan tahun 2018, dan Ketua Alumni S2 PAI (Liatul Rohmah).

Maksud dari kegiatan studi banding tersebut adalah ingin memperbaiki kualitas prodi, terutama dalam kurikulum, metode pembelajaran, tugas akhir mahasiswa dan juga manajemen alumni. Hal yang paling penting dalam studi banding tersebut adalah karena pada dasarnya antara Prodi S2 PAI dengan Prodi S2 IIS memiliki kesamaan antara keduanya, yakni terkait dengan Islam Nusantara. Visi Prodi S2 PAI yakni menjadi program magister yang unggul, professional dan  inovatif dalam Pendidikan Agama yang berwawasan Islam Nusantara pada tahun 2025. Sementara Prodi S2 IIS memiliki salah satu konsentrasi Prodi yaitu Islam Nusantara. Kesamaan inilah yang membuat kerjasama antara dua prodi ini menjadi penting untuk saling berbagi pengalaman dalam mengelola prodi, khususnya dalam hal pembelajaran dan tugas akhir mahasiswa yang bernuansa Islam Nusantara.

Kedatangan rombongan dari S2 PAI Pascasarjana IAIN Tulungagung disambut baik oleh seluruh pengelola Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya Noorhaidi selaku Direktur Pascasarjana. Dalam sambutan pembukanya, Noorhaidi merasa senang dengan adanya kunjungan dari Pascasarjana IAIN Tulungagung dan sangat welcome dengan adanya keinginan menjalin kerjasama dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi. Noorhaidi mengatakan bahwa program magister berbeda dengan program sarjana, terutama berkaitan dengan tugas akhir mahasiswa. Program Magister itu levelnyauntuk menghasilkan sebuah teori atau memproduksi pengetahuan. Cara untuk memproduksi pengetahuan itu adalah dengan membaca. Meskipun kita memutuskan untuk memilihsalah satu  prodi, namun mata kuliah yang harus diambil itu sudah ditentukanoleh prodi (paket). Tetapi, bukan berarti kita harus terfokus pada mata kuliah itu, karena sebenarnya ilmu pengetahuan itu sifatnya luas, ilmu pengetahuan itu tentunya harus sistematis, logis, dan empiris, tuturnya.

Lebih lanjut, Noorhaidi mengatakan bahwa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga telah menjalin kemitraan strategis dengan beberapa lembaga, terutama prodi S2 IIS. Tidak hanya dengan lembaga Islam namun juga dengan lembaga lintas agama. Contohnya, kerjasama dengan Gereja baik Protestan maupun Katolik. Kerjasama diwujudkan seperti pertukaran pelajar yang tujuannya adalah untuk mencetak duta hubungan antar agama agar tidak saling mencurigai dan untuk membangun hubungan agama yang baik.

Ro’fah, selaku Ketua Program Studi Interdiciplinary Islamic Studies mengungkapkan bahwa Saat penerimaan mahasiswa baru, Pascasarjana menerima mahasiswa darilatar belakang jurusan apapun (tidak harus linier). Konsentrasi yang ada di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga ini merupakan hasil dari penerapan inter diciplinery. Konsentrasi ini jumlahnya ada 12, salah satunya adalah Islam nusantara. Islam nusantara ini merupakan hasil dari penggabungan dua disiplin ilmu, yaitu ilmu-ilmu sosial dan humaniora.Meski begitu, setiap konsentrasi memiliki empat mata kuliah wajib, yaitu Studi Al-Qur'an dan Hadits, Agama dan Teori Sosial, Filsafat Ilmu, dan Pendekatan Pengkajian dalam Islam.Ada kekhasan dalam tugas akhir mahasiswa Prodi Interdiciplinary Islamic Studies ini, yakni nuansa Islam Nusantara selalu mewarnai judul-judul tesis mahasiswa. Tesis yang dibuat mahasiswa Islam Nusantara sangatbervariasi, seperti pesantren dan lembaga, kepemimpinan, wayang khalifah, dan lain-lain.

Setelah sambutan dari Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ketua Program Studi Interdiciplinary Islamic Studies, dilanjutkan dengan sesi dialog antara mahasiswa dengan Direktur dan Ketua Program Studi Interdiciplinary Islamic Studies. Acara diakhiri dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Prodi Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Tulungagung dengan Peodi Magister Interdiciplinary Islamic Studies. Harapan ke depan semoga jalinan kerjasama antara dua prodi ini dapat terjalin dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas prodi, terutama dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi. (El-Zet)