Yudisium Pascasarjana ke-25, Rektor: Perkokoh Milieu Ramah Pembelajar

Prof. Maftukhin menyampaikan Orasi Ilmiah dalam Yudisium Pascasarjana UIN SATU Tulungagung ke-25. Tampak (ki-ka) Prof. Akhyak, M.Ag. (Dir.Pasca), Prof. Ahmad Tanzeh (Wadir Pasca), Prof. Prim Masrokhan Mutohar, dan segenap pengelola Pascasarjana UIN SATU Tulungagung.

 

UIN SATU-Yudisium Mahasiswa Pascasarjana ke-25 dilaksanakan hari ini, Rabu 15 Maret 2023 di Auditorium Lt.6 Gedung Arief Mustaqiem. Para Mahasiswa Program Magister yang mengikuti prosesi ini mulai memasuki ruang tepat pukul 08.00 WIB. Dimulai dengan acara pembukaan. Kemudian laporan kegiatan Yudisium disampaikan langsung  oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr.H. Akhyak, M.Ag. Dalam laporannya Direktur menyampaikan..."Selamat kepada 52 Mahasiswa Yudisium hari ini, silahkan yang lanjut kuliah S3, silahkan yang berkarya, dengan sesungguhnya karya".

Puncak Orasi ilmiah Yudisium kali ini di sampaikan langsung oleh Rektor UIN SATU Tulungagung. Dalam pidatonya Prof. Maftukhin menyampaikan pesan kepada para Mahasiswa.." Sekarang ini, yang dicari orang yang pintar...bukan cantiknya atau bagusnya..indikator sederhananya ya kualifikasi ijazah...lulus apa, S2...memiliki inovasi dan kreatifitas".

Rektor melanjutkan, pentingnya milieu pembelajar sebagai kekuatan pengembangan kesuksesan lembaga pendidikan. "Di ruang kelas itu hanya sebentar, bagaimana bisa berkualitas, apalagi rumahnya jauh, dibuat perjalanan menempuh studi saja sudah ilmu yang didapat tercecer, sampai rumah tinggal sepuluh persen. Maka konsep pondok, pembelajar harus tinggal di tempat studi ya untuk ini, menguatkan ilmu yang diperoleh tidak mudah tercecer. Ingat yang punya lembaga, ini penting.

Kedua, terbentuknya lingkungan yang sadar pendidikan, Maftukhin menjabarkan "disini sudah mulai...lingkungan teritori sekitar UIN sekarang sudah ramah pembelajar. Terus adakan seminar, diskusi...dimanapun, tidak terpaku waktu kuliah kelas, seminar ini maksudnya diluar jumlah kewajiban seminar prodi, mahasiswa seminar itu sesuai kebutuhan ilmu. Muncul madzhab-madzhab pemikiran ya dari kelompok-kelompok diskusi begini.... tidak cukup dari ruang kelas, kurang panjang prosesnya...jangan cukup dikelas".

Terakhir beliau memberikan gambaran umum model seorang pengelola/manajer lembaga pendidikan yang berhasil..."Makanya saat ini, pemimpin yang berhasil mengembangkan lembaganya, adalah yang mampu berkolaborasi dengan budaya lokal, lingkungannya...". Setelah orasi ilmiah, acara dilanjut Prosesi Yudisium. Prof. Prim Masrokhan didapuk selaku pembaca SK dalam Prosesi ini. Tepat pukul 11.30 acara Yudisium berakhir.(hib)